Lady In Waiting

Bulan lalu waktu ke Bandung gue dikasih buku Lady In Waiting sama Ipoh Pauline plus wejangan tentang pasangan hidup buat gue, kalo mau cari suami itu kudu seiman, sepadan, takut akan Tuhan, eh terus nyokap gue nyamber “jangan lupa dibawa ke Bandung dulu, dikenalin ke Ipoh bla…bla..bla… hehehehe….(alarm berbunyi heheheh ni maksudnya gue disuruh kawin gitu….)

Sesuai dengan judulnya, buku ini memang cocok buat wanita yang lagi menunggu pria yang tepat. Jadi kalo mau tau isinya apa aja, silahkan beli dan baca sendiri bukunya hehehe. Gue hanya mau share beberapa hal yang gue dapatkan dari buku ini. Sebelumnya ini sedikit pengantar dari buku tersebut :

"Buku ini unik karena penekanannya bukanlah pada status seorang wanita (lajang, menikah, bercerai, atau janda), tetapi pada keadaan hatinya. Lady in Waiting ingin mengarahkan perhatian seorang wanita terhadap Dia yang benar-benar mengerti kerinduan hatinya.
Lady in Waiting bukanlah tentang bagaimana menemukan pria yang tepat, tetapi tentang bagaimana menjadi wanita yang tepat dengan sepuluh kualitas wanita saleh yang ditemukan di dalam kitab Rut. Kualitas-kualitas ini tidak hanya akan memperkuat hubungan cintamu dengan Mempelai Pria Surgawimu tetapi juga membimbingmu sebagai seorang wanita lajang, menjagaimu saat berpacaran, menyokongmu dalam pernikahan, dan menghiburkanmu jika Anda pernah menjadi janda atau bercerai. Saat membaca Anda akan melihat sifat-sifat yang dengan indahnya diperlihatkan dalam kehidupan Rut. Tanpa ragu-ragu Rut menyerahkan dirinya pada Allah, dengan giat menggunakan hari-hari lajangnya, percaya kepada Tuhan dengan iman yang tak tergoyahkan, mendemonstrasikan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari, mengasihi Allah dengan pengabdian yang tak teralihkan, berpihak pada kemurnian fisik dan emosi, hidup dalam keamanan, menanggapi kehidupan dengan rasa puas, membuat keputusan berdasarkan keyakinannya, dan dengan sabar menanti Allah memenuhi kebutuhannya. Mari jelajahi kehidupan Rut serta belajarlah apa arti sesungguhnya menjadi seorang wanita saleh, "seorang wanita dalam pennatian".

Karena buku ini membahas kehidupan Rut, jadi ada baiknya baca kitab Rut di Alkitab dulu sebelum membaca buku ini.

Here I wanna share

Buku ini mau ingetin para wanita yang desperado karena faktor usia dan belum juga menemukan pasangan hidup-nya. Bahwa masa lajang sesungguhnya adalah berkat yang Tuhan berikan bagi kita. Kita memilki waktu yang lebih banyak untuk melayani Tuhan, untuk membangun hubungan yang semakin intim dengan Tuhan, untuk lebih mengerti apa yang Tuhan mau kita kerjakan dalam hidup ini dibandingkan dengan wanita yang telah menikah. Wanita yang telah menikah harus mambagi waktunya antara bekerja, mengurus suami, mengurus anak, mengurus rumah tangga, terlibat pelayanan di gereja dan membangung hubungan pribadi dengan Tuhan.
Contoh nyata neh. I-Ieh gue (baca: tante gue) kan baru punya anak bayi, baru sekitar 6-7 bulan. Dia cerita kalo sejak punya anak, waktu teduh dia sama suami jadi kacau balau, karena dia urus anaknya sendiri tanpa pembantu pula di rumah. Suami kerja, jadi berdua bagi2 waktu dan tugas buat ngurusin pekerjaan rumah dan anak bayi-nya ini. Nah untuk menyiasati waktu saat teduh yang kacau balau itu, jadinya di rumah itu dia puter Alkitab Audio Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama, jadi kalo pas sambil nidurin anak, sambil ngasih makan anak dia bisa sambil dengerin Firman Tuhan. Soalnya waktu teduh udah kagak seteratur dulu hehehe.. see…Wanita lajang mungkin ga direpotkan dengan hal-hal seperti itu.

Berikutnya, buku ini juga bukan menekankan pada bagaimana menemukan pria yang tepat, tetapi tentang bagaimana menjadi wanita yang tepat bagi pasangan hidup kita kelak. Mungkin selama ini doa kita adalah minta pasangan yang takut akan Tuhan, yang rajin pelayanan, yang setia, yang sabar, dll (rata2 pasti seperti itu kan, gue juga kok hehehe).Tapi apakah kita juga pernah berdoa agar Tuhan membentuk kita menjadi wanita yang takut akan Tuhan, wanita yang rajin pelayanan, wanita yang setia, wanita yang sabar, dll. Kalau belum mari coba ubah doa kita mulai hari ini, minta agar Tuhan bukan hanya mempersiapkan calon pasangan hidup kita yang entah dimana, tapi juga mempersiapkan kita disini agar dapat menjadi penolong yang sepadan.

Hidup di dalam Tuhan itu adalah proses, dan di ujung setiap proses itu pasti ada hasilnya. Untuk hal ini pun kita sedang menjalani proses itu. Tuhan bisa aja kok kasih pasangan yang sempurna seperti yang kita mau, tapi Dia lebih suka memberikan orang yang memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda dengan kita agar bisa saling melengkapi. Bukankah besi menajamkan besi? Kekurangan yang orang lain miliki, Tuhan gunakan untuk memperbaiki kekurangan kita juga (I will write about this later). Tuhan juga bisa kok, plek, langsung mendatangkan orang itu di hadapan kita, bisa banget. Tapi Dia lebih suka melihat kita melibatkan Dia dalam setiap perjalanan dan proses sampai menemukan orang itu.

Dan waktu untuk proses itu bagi setiap orang berbeda, ada yang waktunya menurut kita cepat, tapi mungkin ada yang menurut kita lama. Tapi percayalah waktu Tuhan itu yang terbaik, dan hasilnya pun pasti yang terbaik, oleh karena itu penantian itu layak dan berharga untuk dijalani. Bila Tuhan melihat kita sudah siap, Dia pasti akan memberikan buah yang manis. Siap menurut kita belom tentu siap menurut Tuhan. Lah kalo kita masih ga bisa atur waktu dengan baik, ga bisa atur uang dengan baik ( hehehe gue benget neh… mungkin bagian ini yang Tuhan masih terus perbaiki hihihi), kalo hidup masih semena-mena suka-suka sendiri, gimana mau dikasih pasangan ;p. Ada banyak hal yang Tuhan mau kita kerjakan, dan Dia mau lihat pertanggungjawaban kita dulu, sebelum dia mempercayakan pasangan hidup itu.

Tapi kembali lagi, semua adalah free will, kehendak bebas. Kita bebas menentukan mau mengikuti waktu Tuhan atau tidak, mau menjalani proses bersama Tuhan atau tidak. Apakah kita mau memilih sesuai dengan kehendak kita atau memilih sesuai dengan kehendak Tuhan, itu adalah kebebasan kita, dan Tuhan memberikan kehendak bebas itu. Tapi kalau Tuhan menjanjikan suatu hasil yang baik dan indah, menurut gue proses itu layak dijalani dan penantian itu layak untuk di tunggu.

Terakhir, kebahagian kita tidak ditentukan dengan kita menikah atau tidak. Wanita yang telah menikah tidak lebih bahagia daripada yang masih melajang. Kebahagiaan itu adalah saat Tuhan Yesus dan damai sejahtera-Nya memenuhi hati dan kehidupan kita. Arahkanlah perhatian dan kebahagiaan kita hanya kepada Dia yang benar-benar mengerti kerinduan hati kita. Bukankah kebahagiaan itu seharusnya tidak digantungkan pada apa yang sementara yang ada di dunia ini, karena kebahagiaan itu pun akan sementara. Tapi kebahagiaan seharusnya digantungkan hanya pada Dia yang kekal, sehingga kebahagiaan itu ada untuk selama-lamanya.

Blessings…..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment